Header Ads Widget

Ticker

6/recent/ticker-posts

[Artikel] Etika Menyebarkan Info Casting Melalui Media Sosial

Etika menyebarkan info casting
Bagi yg belum pernah ikut casting biasanya akan cari info di sosial media seperti facebook & twitter, maupun web yang menyediakan info casting seperti yang admin punya di alamat blog: http://casting.situsoke.com
Terlepas darimana sumber info casting, perlu diperhatikan aturan/etika menyebarkan info casting. Mengapa perlu etika? Bukankah info casting bebas/gratis!
Banyak yang bertanya mengapa info casting yg admin tulis di web blog situsoke.com tidak menyebutkan merek dan lokasi, padahal info casting yang sama bisa didapatkan dari media sosial menyebutkan merek & alamat lengkap.
Admin, yang kebetulan mengelola sebuah agency talent, sangat berhati-hati menyebar info casting karena ada beberapa aturan main yang HARUS diterapkan namun dilanggar oleh beberapa agency talent atau talent yang sudah duluan eksis di dunia casting (iklan khususnya).
Aturan/etika info casting yang benar adalah:
DILARANG MENYEBUTKAN MEREK; hal ini berkaitan dengan kerahasiaan konsep iklan yang akan dibuat oleh sebuah perusahaan yang akan memproduksi iklan, bukan hal yang mustahil kompetitornya tahu jika saingannya sedang persiapan membuat iklan kemudian yang bersangkutan memproduksi lebih dahulu dengan konsep yang lebih menarik.
Alamat casting hanya dipublikasikan terbatas; hanya kepada talent-talent yang karakternya sesuai dengan yang dicari. Tidak boleh sembarangan mempublikasikan info casting secara terbuka yang bisa berdampak setiap orang tahu dan berbondong-bondong ikut casting, hal tersebut hanya akan membuang-buang waktu tim casting (caster) jika yang datang tidak sesuai karakter. Info casting yang bersumber dari media sosial (seperti facebook & twitter) sebagian besar menyebutkan alamat, hal ini disebabkan ketidaktahuan pemilik akun media sosial tersebut bahwasannya menyebar informasi casting secara lengkap dapat merepotkan tim caster karena sebagian besar yang datang (mendapat info casting dari media sosial) tidak sesuai karakter.
Admin melakukan survey ±80% yang mendapatkan info casting bersumber dari media sosial tidak masuk kategori talent (goodlooking & cameragenic).
Agency talent yang profesional cukup hati-hati memberikan info untuk orang-orang yang tidak/kurang dikenal karena menyangkut kredibilitas agency tersebut dimata caster. Beberapa caster bahkan tidak segan menelepon agency jika ada yang ikut casting membawa nama agency tersebut (maaf) "jelek-jelek" dan mengancam agency tersebut tidak mengirim talent di job berikutnya. Mengantisipasi hal tersebut agency-agency yang memiliki track record yang bagus dimata caster sangat pemilih dalam menginfokan casting.
Bagaimana dengan info casting yang bersumber dari media sosial dan menyebutkan merek serta alamat casting? Hal tersebut bisa dipastikan dari talent atau orang-orang yang memiliki akses info casting dengan "niat baik" berbagi informasi dengan tujuan orang lain yang tidak tahu menjadi tahu dan bisa ikutan casting. Namun cara tersebut kurang tepat dengan alasan yang sudah diuraikan diatas.
Admin pernah beberapa kali di telepon caster mengenai info casting yang disebar di media sosial, mereka marah karena banyak yang datang gak sesuai dengan keinginan mereka dan "menuduh" admin pelaku penyebar informasi casting dengan menyebutkan merek dan lokasi casting. Memang dibandingkan dengan agency talent lain, agency yang admin kelola memiliki akses dan kemampuan sumber daya dibidang teknologi informasi lebih baik dibandingkan dengan yang lain namun admin tahu aturan main (rules) dunia casting. Admin pun punya sosial media (facebook & twitter) serta web blog yang dimanfaatkan untuk mencari pendatang baru yang berkualitas (goodlooking & cameragenic).


Referensi